Selain kelompok-kelompok kerabat
patrilineal yang mengikat orang Bali berdasarkan atas prinsip keturunan. Ada
pula bentuk kesatuan-kesatuan social yang didasarkan atas kesatuan wilayah,
ialah desa. Kesatuan-kesatuan
social serupa itu kesatuan yang diperkuat oleh kesatuan adat dan
upacara-upacara keagamaan yang keramat. Pada umumnya tampak beberapa perbedaan
antara desa adat di pegunungan dan desa adat di tanah datar. Desa-desa adat
dipegununggan biasanya sifatnya lebih kecil dan keanggotaannya terbatas pada
orang asli yang lahir didesa itu juga.>>>
Sesudah kawin, orang itu langsung menjadi warga desa
adat (karma desa) dan mendapat tempat duduk yang khas dib alai desa yang
disebut bale agung, dan berhak mengikuti rapat-rapat desa yang diadakan secara
teratur pada hari-hari yang tetap. Desa-desa adat di tanah datar. Desa-desa
adat di pegunungan biasanya sifatnya lebih kecil dan keanggotaannya terbatas
pada orang asli yang lahir didesa itu juga. Demikian
kalau ada orang-orang dari wilayah-wilayah lain atau yang lahir di banajar
lain, yang kebetulan tingal di sekitar wilayah banjar yang bersangkutan, mau
menjadi warga, hal itu bisa saja. Pusat dari banjar adalah bale banjar dimana
para warga banjar saling bertemu dan berapat pada hari-hari yang tetap.
Banjar di kepalai oleh seorang kepala yang disebut
kelian banjar (kliang). Ia pilih untuk suatu masa jabatan yang tertentu oleh
warga banjar. Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan
kehidupan sosial dari banjar sbagai satu komuniti, tetepi juga lapangan
kehidupan keagamaan. Kecuali itu, ia sering kali harus juga memecahkan hal-hal
yang menyangkut hukum adat tanah dan dianggap ahli dalam adat banjar pada
umumnya.
Adapun soal-soal yang bersngkutan dengan irigasi dan
pertanian. Biasanya berada diluar wewenangnya. Hal itu adalah wewenang
organisasi irigasi subak, yang telah tersebut diatas. Walaupun demikian, di
dalam rangka tugas administratif: dimana ia bertanggung jawab kepada pemerintah
di atasnya, ia bahkan tak dapat melepaskan diri sama sekali dari soal-soal
irigasi danp pertanian di banjarnya. Disamping mengurus persoalan ibadat, baik
mengenai banjar sendiri, maupun warga banjar, klian banjarjuga mengurus
hala-hal yang sifatnya administratif pemerintahan. Cara-cara pendekatan bidan
di dalam wilayah banjar Bali :
a.
Mengerakan dan membina peran serta masyarakat. Dalam
bidang kesehatan, dengan melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan
permasalahankeehatan setempat.
b. Pemerintah menjalankan ? menerapkan PosKesDes (Pos
Kesehatan Desa), yang ditujukan kepada seluruh masyarakat, yang terjangkau
sampai kedaerah pedalaman.
c. Penyuluhan kesehatan masyarakat dimaksudkan dapat
menghasilkan perubahan perilaku yang lestari untuk keluarganya, individu
keluarga dan masyarakat itu sendiri.
d. Penyuluhan kesehatan masyarakat dimaksudkan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
e.
Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader
termasuk dukun, (peran bidan sebagai pendidik ). Bersama kelompok dan
masyarakat menanggulangi maslah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan ibu , anak dan Keluarga Berencana ( KB).
No comments:
Post a Comment